Selasa, 17 Agustus 2010

DARAH

DARAH

• Hematologi adalah ilmu yang mempelajari tentang darah
• Darah merupakan CES, sebagai medium pertukaran zat antar sel didalam tubuh dan lingkungan interna
• Darah terdiri komponen sel dan cairan (plasma)
• Plasma terdiri 91% air dan 9% zat padat
• Fungsi plasma sebagai medium transport

KOMPONEN DARAH

• Plasma darah:
– Protein: albumin, globulin, faktor pembekuan: fibrinogen, trombin
– Enzim, hormon
– Unsur organik: lemak netral, fosfolipid, kolesterol, glukosa
– Unsur anorganik: mineral
• Sel darah:
– Eritrosit: transport O2 dan CO2
– Leukosit: imunitas (fagositosis)
– Trombosit: hemostasis (pembekuan)

HEMATOPOIESIS

• Hematopoiesis: pembentukan dan pematangan sel darah
• Induk sel darah: sel pluripoten
– Proeritroblas (calon eritosit)
– Megakarioblast (calon trombosit)
– Monoblas (calon monosit)
– Meiloblas , calon lekosit bergranula (neutrofil, basofil, eosinofil)
– Limfoblas (calon leukosit B dan T)

PEMERIKSAAN DARAH

• Hitung sel darah
– Eritrosit: 3,6 –5,4 juta /mm3. (polisitemia à diatas normal, anemia à dibawah normal)
– Leukosit: 5.000 – 10.000 /mm3, (lekositosis à diatas normal, lekositopenia à dibawah normal)
– Trombosit: 150.000 – 350.000 /mm3 (trombositosis à diatas normal, trombositopenia à dibawah normal)

MORFOLOGI SEL DARAH

• Anisositosis à menyatakan variasi ukuran sel yang abnormal
• Poikilositosis à variasi bentuk sel yang abnormal
• Polikromasia à eritrosit yang memiliki distribusi warna yang berbeda
• Normokromia à warna normal, mencerminkan kadar Hb yang normal dalam eritrosit
• Hipokromia à warna pucat, anemia

MACAM HEMOGLOBIN

• Macam hemoglobin:
– HbA: hemoglobin dewasa normal
– HbF: hemoglobin fetal
– HbS: hemoglobin sel sabit
– Hb: hemoglobin Memphis

PEMERIKSAAN DARAH

• Zat warna darah (hemoglobin)
• Jumlah normal laki-laki : 13,5 – 17,5 g/dl, wanita : 12 – 16 g/dl (kurang dari normal: anemia)
• Hematokrit / volume packed sel: volume darah lengkap yang terdiri dari eritrosit
• Hitung retikulosit: mencerminkan aktifitas sumsum tulang
• Retikulosit: eritrosit imatur

• Pemeriksaan aspirasi sumsum tulang: untuk memperkirakan dosis kemoterapi dan terapi radiasi pada penderita keganasan hematologik
• Analisis sitogenetik perlu untuk diagnosis, pengobatan, respon pengobatan dan potensi remisi (penyembuhan)

ERITROSIT

• Bentuk lempeng bikonkaf, tidak berinti, dilapisi membran tipis.
• Jumlah normal eritrosit : 3,6 –5,4 juta /mikro liter.
• Produksi eritrosit dirangsang oleh hormon glikoprotein, eritropoitin (dibuat ginjal)
• Umur eritrosit kira-kira 120 hari

GANGGUAN ERITROSIT

• Anemia: jumlah kurang dari normal
• Polisitemia: jumlah eritrosit yang terlalu banyak
• Anemia bukan diagnosa, tetapi cerminan perubahan patofisiologik
• Gejala anemia: pucat, tachikardi, bising jantung, angina, iskemia miokard, dispnea, kelelahan

ANEMIA APLASTIK

• Anemia aplastik à gangguan pada sel induk di sumsum tulang, produksi sel-nya tidak mencukupi
• Mengancam jiwa
• Causa: kongenital, idiopatik, virus
• Pansitopenia
• Eritrosit normokromik normositik

• Gejala:
– Anemia: lelah, lemah, nafas pendek
– Trombositopenia: ekimosis dan petekie (perdarahan dibawah kulit), epistaksis (mimisan), perdarahan saluran cerna, kemih dan kelamin, sistem saraf
– Lekopenia: kerentanan dan keparahan infeksi (bakteri, virus dan jamur)
• Pengobatan:
– Transplantasi sumsum tulang

ANEMIA DEFISIENSI BESI

• Morfologis: mikrositik hipokromik
• Causa: menstruasi, hamil, asupan besi kurang, vegetarian, gangguan absorbsi (gastrektomi), perdarahan (polip, neoplasma, gastritis, varises esofagus, hemoroid)
• Gejala: anemi, rambut halus dan rapuh, kuku tipis, rata, mudah patah dan berbentuk seperti sendok (koilonikia), atropi papila lidah, stomatitis
• Pengobatan: asupan besi, menghilangkan causa

ANEMIA MEGALOBLASTIK

• Morfologis: makrositik normokromik
• Causa: defisiensi vitamin B12, asam folat, malnutrisi, malabsorbsi, infeksi parasit (cacing), penyakit usus, keganasan
• Sumber asam folat: daging, hati, sayuran hijau
• Gejala: anemia, glositis (lidah meradang dan nyeri), diare, anoreksia
• Pengobatan: asupan asam folat

ANEMIA SEL SABIT

• Causa: hemoglobinopati (kelainan struktur) à penyakit genetik autosom resesif
• Anemia hemolitik kongenital
• Gejala: anemia, infark (penyumbatan),daktilitis (radang tangan, kaki), takikardi, bising, kardiomegali, dekom kordis, stroke, icterus, kolelitiasis
• Pengobatan: pencegahan dan simtomatis

POLISITEMIA

• Polisitemia à kelebihan eritrosit
• Polisitemia primer atau vera adalah gangguan meiloproliferatif à yaitu sel induk pluripoten abnormal
• Polisitemia skunder terjadi jika volume plasma di dalam sirkulasi berkurang (mengalami hemokonsentrasi) tetapi volume total eritrosit didalam sirkulasi normal

LEUKOSIT

• Fungsi utama leukosit pertahanan melawan infeksi
• Macam leukosit: granulosit (neutrofil, eosinofil dan basofil), agranulosit (limfosit dan monosit)
• Leukositosis: jumlah lekosit lebih dari normal (>10.000/mm3)
• Leukopenia: jumlah leukosit kurang dari normal (<5.000/mm3)

GANGGUAN LEUKOSIT

• Bila infeksi mereda à neutrofil berkurang dan monosit meningkat (monositosis)
• Neutrofilia juga terjadi pada stress dan kerja fisik berat à disebut pseudo-leukositosis
• Monositosis à menunjukan fase penyembuhan infeksi
• Limfositosis à diaktifkan oleh virus

• Leukopenia à jika <1000/mm3 predisposisi terkena infeksi, jika <500/mm3 à infeksi yang mengancam jiwa
• Leukopenia ditemukan pada kasus: anemia hipoplastik atau aplastik (akibat sitotoksik), zat toksik, virus, kelaparan, leukemia

LEUKEMIA

• Leukemia à penyakit neoplastik sumsum tulang (proliferasi lekopetik)
• Tanda: diferensiasi dan proliferasi sel induk hematopoitik (sel limfoblast) di sumsum tulang
• Penyebab tidak diketahui, radiasi, zat kimia
• Pengobatan: kemoterapi, transplantasi sumsum tulang

LIMFOMA

• Limfoma à keganasan sistem limfatik
• Penyebab: tidak diketahui, imunodefisiensi, terpapar herbisida, pestisida, pelarut organik (benzen)
• Berdasarkan histopatologi mikroskopik dan kelenjar limfe yang terserang dibedakan: limfoma Hodgkin dan non-Hodgkin

• Penyebab: belum diketahui
• Gambaran histologis: sel Reed Sternberg yang merupakan sel berinti dua atau lebih nukleoli besar (ciri khas limfoma Hodgkin)
• Gejala: pembesaran kel limfe (servikal dan supraclavikular) teraba seperti karet, tidak nyeri tekan, batuk kering, nafas pendek, demam, keringat malam, anoreksia, kakeksia, kelelahan
• Pengobatan: kemoterapi

LIMFOMA NON HODGKIN

• 70% à berasal dari sel B
• Gejala: demam, penurunan BB, keringat malam, limfadenopati difus tanpa sakit, efusi pleura, anoreksi, mual, hematemesis
• Pengobatan: kemoterapi

MULTIPLE MIELOMA

• Multiple mieloma: neoplastik sel plasma
• Manifestasinya adalah proliferasi sel plasma imatur dan matur dalam sumsum tulang
• Penyebab: tidak diketahui
• Pengobatan: kemoterapi

HEMOSTASIS

• Hemostasis dan koagulasi adalah serangkaian komplek reaksi yang menyebabkan pengendalian perdarahan melalui pembentukan trombosit dan bekuan fibrin pada tempat cidera
• Bekuan diikuti oleh resolusi (lisis bekuan) dan regenerasi endotel

FAKTOR PEMBEKUAN DARAH

• I à Fibrinogen
• II à protrombin
• III à Tromboplastin
• IV à kalsium
• V à Akselerator plasma globulin
• VII à Akselerator konversi proteombin serum
• VIII à Globulin anti hemolitik
• IX à Faktor Christmas
• X à Faktor Stuart Prower
• XI à Pendahulu Tromboplastin Plasma
• XII à Faktor Hageman
• XIII à Faktor Penstabil Fibrin

• Faktor pembekuan, kecuali faktor III (tromboplastin jaringan) dan faktor IV (Calsium) à merupakan protein plasma yang berada dalam sirkulasi
• Tromboplastin jaringan (Faktor III) à dilepas oleh pembuluh darah yang cedera à disebut Faktor Ekstrinsik
• Faktor Instrinsik à faktor pembekuan yang ada dalam plasma darah

PROSES PEMBEKUAN DARAH

• Pada saat cedera, tiga proses utama yang menyebabkan hemostasis adalah:
Vasokonstriksi sementara
Reaksi trombosit yang terdiri atas adhesi, reaksi pelepasan, dan agregasi trombosit
Aktivasi faktor pembekuan

HEMOFILIA

• Hemofilia à gangguan koagulasi herediter à berepisode sebagai perdarahan intermiten
• Hemofilia à akibat mutasi gen faktor VIII (Hemofili A) atau faktor IX (Hemofili B) à kedua gen terletak di kromosom X à gangguan resesif terkait X
• Pengobatan: meningkatkan faktor VIII atau IX dan mencegah komplikasi

DIC (DISEMINATA INTRAVASKULER COAGULATION)

• DIC à merupakan sindrom kompleks, dimana plasma darah yang harusnya cair berubah jadi bekuan akibat terbentuknya trombi fibrin difus, yang menyumbat mikrovaskuler tubuh
• DIC disebabkan masuknya aktivator koagulasi (tromboplastin) kedalam sirkulasi: solusio plasenta, tumor, luka bakar, cedera remuk
• Pengobatan: Heparin (antikoagolan)

REFERENSI

Price, Wilson, 2005, Patofisiologi, Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit, Jakarta, EGC .: Baca Artikel Terkait Lainnya :.
About The Author
nursing is not a job, but is all about caring.
Share This
Subscribe Here

1 komentar:

Anonim mengatakan...

Online casino site - choegocasino.com
Online casino site 카지노 | The online casino site of the year 2021. ➨ Review updated หารายได้เสริม daily ☕️ Welcome bonus 바카라 and free spins ➨ How to play real money casino games for real money at

Posting Komentar

 

bot last visit

Google bot last visit powered by PrMania.Net
Yahoo bot last visit powered by  PrMania.Net
Msn bot last visit powered by  PrMania.Net

nurse bawel Copyright © 2010 nurse-bawel template is Designed by alonemisery Blogger Template for nurse-bawel
In Collaboration With Depresionz