Selasa, 17 Agustus 2010

PENGANTAR ANATOMI (INTRODUCTION HUMAN ANATOMY)

PENGANTAR ANATOMI (INTRODUCTION HUMAN ANATOMY)



APA ITU ANATOMI

Anatomi adalah ilmu yang mempelajari tentang struktur tubuh dan hubungan bagian bagianya dengan yang lain

APA ITU SIKAP ANATOMI

Sikap posisi manusia dimana:
Berdiri tegak
Ekstremitas atas disamping tubuh
Wajah serta telapak tangan menghadap kedepan

MACAM BIDANG ANATOMI

Bidang Medio Sagital
Bidang Koronal
Bidang Horizontal/ Transversal

BIDANG MEDIO SAGITAL

Bidang vertikal yg melalui pertengahan tubuh, yg membagi tubuh menjadi separo bagian yang sama sinistra dan dextra

BIDANG KORONAL

Bidang yg tegak lurus bidang medio sagital dan membagi tubuh menjadi dua bagian anterior dan posterior

BIDANG TRANSVERSAL

Bidang yg tegak lurus bidang medio sagital dan membagi tubuh menjadi dua bagian superior dan inferior

ISTILAH ANATOMI

Medial: terletak lebih dekat ke bidang medio sagital
Lateral: terletak lebih jauh ke bidang medio sagital
Paramedian: bidang yg teretak disamping dan sejajar bidang medio sagital
Anterior: depan
Posterior: belakang
Khusus tangan (manus):
Palmar manus: anterior
Dorsal manus: posterior
Khusus kaki:(pedis)
Plantar pedis: anterior
Dorsal pedis: posterior
Proksimal: menggambarkan jarak relatif dekat dari pangkal ektremitas
Distal: menggambarkan jarak relatif jauh dari pangkal ektremitas
Superfisial: menyatakan hub jarak struktur yg dekat thd permukaan tubuh
Profunda: menyatakan hub jarak struktur yg jauh/dalam thd permukaan tubuh
Superior: menyatakan tingkat relatif atas/tinggi thd ujung atas/bawah tubuh
Inferior: menyatakan tingkat relatif bawah/rendah thd ujung atas/bawah tubuh
Interna: menyatakan jarak relatif (didalam) suatu struktur thd pusat organ/rongga
Eksterna: menyatakan jarak relatif (diluar) suatu struktur thd pusat organ/rongga
Ipsilateral: menyatakan terletak pada sisi tubuh yang sama
Kontralateral: menyatakan terletak pada sisi tubuh yang berlawanan

ISTLAH ANATOMI (PERGERAKAN SENDI)

Fleksi: gerakan menekuk sendi
Ekstensi: gerakan meluruskan sendi
Laterofleksi: pergerakan tubuh kearah samping
Abduksio: pergerakan ektremitas menjauhi garis tengah tubuh dalam bidang koronal
Adduksio: pergerakan ektremitas mendekati garis tengah tubuh dalam bidang koronal
Rotasio: pergerakan bagian tubuh mengelilingi sumbu panjangnya
Rotasio medial: permukaan anterior menghadap medial
Rotasio lateral: permukaan anterior menghadap lateral
Pronasio: rotasi lengan bawah shg telapak tangan menghadap posterior
Supinasio: rotasi lengan bawah shg telapak tangan menghadap anterior

ANATOMI SEL

Sel adalah struktur terkecil dari makluk hidup yg dapat mengatur aktivitas kehidupan sendiri

STRUKTUR SEL

Membran sel, lapisan terluar dari sel
Sitoplasma, cairan sel
Nukleoplasma, cairan inti sel
Nukleus, inti sel
Nukleolus, anak inti sel
Organel, struktur dalam sitoplasma yg mempunyai fungsi tertentu
Membran inti, lapisan/pembungkus inti sel

ORGANEL SEL

Mitokondria, untuk metabolisme
Ribosom, tempat sintesa protein
Retikulum endoplasma, untuk transportasi
Lisosom, tempat sintesa enzim
Badan Golgi, untuk sekresi sel
Vakuola, untuk penyimpanan
Membran sel, pelindung

PEMBELAHAN SEL

Mitosis terjadi pd sel tubuh (autosom) hasilnya diploid
Meiosis terjadi pd sel kelamin (gamet) hasilnya haploid

Profase
sentrosom membelah dan bergerak ke kutub
Kromatin à Kromosom
Metafase
Kromosom tersusun ditengah
Anafase
Kromosom bergerak ke sentrosom
Telofase
Sel mulai membelah

BEDA SEL EUKARION - PROKARION DAN AKARION

Eukarion: sel yg punya membran inti
Prokarion: sel yg tidak punya membran inti contohnya bakeri
Akarion: sel yg tidak punya inti, mengandung bahan inti (DNA, RNA) contonya virus

APA ITU JARINGAN

Jaringan: kumpulan sel yang mempunyai bentuk dan fungsi sama
Ada 4 macam jaringan: Epitel, Ikat, Saraf, Otot

MACAM JARINGAN

Jaringan epitel biasaya berupa membran pelapis permukaan, kelenjar
Jaringan ikat berfungsi sebagai penyambung jaringan lain, ligamen, lemak, tulang, kartilago
Jaringan otot berfungsi untuk kontraksi, macamnya lurik, polos, jantung
Darah terdiri plasma dan sel darah
Jaringan saraf berfungsi meneruskan impuls

Jaringan Epitel (pembungkus/pelapis dan kelenjar)
Jaringan ikat: longgar (areola), padat (fibrosa), adiposa, kartilago, tulang
Jaringan muskuler: polos, lurik, jantung
Jaringan saraf

APA ITU MEMBRAN

Jaringan epitel yang yang melapisi rongga atau organ berlubang dan memproduksi sekret
Membran sinovial
membran mukosa
Membran serosa

MACAM MEMBRAN

Membran sinovial: sekresinya sangat kental spt putih telur, ada pada sendi
Membran mukosa: sekresinya agak kental (mukus), di sal makan
Membran serosa: sekresi encer/cair (seros), cavum abdomen, torak

APA ITU ORGAN

Kumpulan jaringan yang mempunyai fungsi/tujuan yang spesifik

CONTOH ORGAN

Mata: oculus, organum visualis
Telinga: auris, organum vestibulocochleare
Hidung: nasal, organum olfactorium
Kulit: integenum commune
Organum Gustatorium, lidah=lingua

APA ITU SISTEM ORGAN

Kumpulan beberapa organ dengan fungsi spesifik

MACAM SISTEM ORGAN

Systema Cardiovaskuler (jantung dan pembuluh darah)
Systema Respiratorius (pernafasan)
Systema Urinarius (pengeluaran)
Systema Digestivus / Gastrointestinal (pencernakan)
Systema Reproduksi (perkembang biakan)
Systema Limfatik (limfe)
Systema Nervosum (saraf)
Systema Organosensum (panca indera)
Systema Endokrin (hormon)
Systema Muskuloskeletal / lokomotorius (gerak)

REFERENSI

Anderson, 1999, Anatomi Fisiologi Tubuh Manusia, Jones and barret Publisher Boston, Edisi Bahasa Indonesia, Jakarta, EGC
Verralis, Sylvia, 1997, Anatomi dan Fisiologi Terapan dalam Kebidanan, Jakarta, EGC
Pearce, 1999, Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis, Jakarta, Gramedia
Landan, 1980, Essential Human Anatomy and Physiology, Scott Foresman and Company Gienview
Martini, 2001, Fundamentals of Anatomy and Physiology, Prentice Hall, New Jersey
Gibson, 1995, Anatomi dan Fisiologi Modern untuk Perawat, Jakarta, EGC
Ganong, 1995, Review of Medical Physiology, Philadelphia
Guyton, 1995, Tex Book of Medical Physiology, Philadelphia
Watson, R., 2002, Anatomi dan Fisiologi untuk Perawat, edisi 10, EGC, Jakarta
Kahle, W., et all, 1991, Atlas dan Buku Teks Anatomi Manusia, EGC, Jakarta
Lutjen, et all, 2001, Atlas foto anatomi: struktur dan fungsi tubuh manusia, edisi 2, EGC, Jakarta

ANATOMI SARAF (NERVOUS HUMAN ANATOMY)

ANATOMI SARAF (NERVOUS HUMAN ANATOMY)



SISTEM SARAF

Sistem Saraf Pusat (SSP) terdiri cerebrum dan medulla spinalis
Sistem Saraf Tepi (SST) terdiri nervi cranialis & nervi spinalis
Sistem Saraf Otonom (SSO) terdiri nervi simpatis & nervi parasimpatis

ANATOMI CEREBRUM

Otak besar (cerebrum)
Otak kecil (cerebellum)
Batang otak (truncus enchepali), terdiri mesencephalon, pons, medulla oblongata

LOBUS CEREBRUM
Lobus frontalis (depan)
Lobus parietalis (atas)
Lobus temporalis (samping)
Lobus oksipitalis (belakang)

PERMUKAAN CEREBRUM
Sulkus sentralis (tengah)
Sulkus lateralis (samping)
Girus prasentralis (area motorik)
Girus pascasentralis (area sensorik)

VENTRIKULI CEREBRI: rongga yang terdapat didalam otak

2 Ventriculus lateralis
1 Ventriculus tertius
1 Ventriculus quartus
Plexus choroidalis: tempat produksi cairan cerebro spinalis
Ventrikel berisi CSS (cairan serebro spinalis)

MEDULLA SPINALIS

Radix ventralis: cabang saraf yang keluar dari medulla spinalis bagian depan
Radix dorsalis: cabang saraf yang keluar dari medulla spinalis bagianbelakang
Ganglion radix posterior: bagian dari radix posterior yang membesar (tempat badan sel)
Cornu anterior: bagian dalam dari medulla spinalis yang berwarna abu-abu dan berbentuk seperti tanduk di bagian depan
Cornu posterior: bagian dalam dari medulla spinalis yang berwarna abu-abu dan berbentuk seperti tanduk di bagianbelakang
Duramater: lapisan terluar
Arachnoid mater: lapisan tengah
Piamater: lapisan dalam
Filum terminale: ujung daripada medulla spinalis yang berbentuk lancip seperti jarum
Cauda equine: kumpulan nervi spinalis yang berbentuk seperti ekor kuda, pada bagian akhir medulla spinalis

JARAS MOTORIK

Jaras mulai dari cortex motorik cerebri sampai efektor (otot, kelenjar)
Jaras menyilang di medulla oblongata
Dibagi dua:
UMN (upper motor neuron) jaras mulai cortex motorik cerebri sampai cornu anterior medulla spinalis
LMN lower motor neuron) jaras mulai cornu anterior medulla spinalis sampai efektor

JARAS SENSORIS

Jaras mulai dari reseptor sampai cortex sensoris cerebri berfungsi membawa impuls dari reseptor ke SSP
Badan sel saraf sensoris ada di Ganglion radik posterior dekat medulla spinalis
Kerusakan pada jaras sensoris menyebabkan anesthesia

MENINGES (pembungkus otak)

Duramater: lapisan luar
Arachnoidmater: lapisan tengah
Piamater: lapisan dalam

NERVI CRANIALIS

N. Olfaktorius(1)
N. Opticus(2)
N. Okulomotorius (3)
N. Trochlearis(4)
N. Trigeminus(5)
N. Abdusen(6)
N. Fasialis(7)
N. Vestibulo-cochlearis(8)
N. Glosofaringius(9)
N. Vagus(10)
N. Aksesorius(11)
N. Hipoglosus(12)

NERVI SPINALIS

N. Cervicalis = 8
N. Thoracalis = 12
N. Lumbalis = 5
N. Sakralis = 5
N. coxcigeus = 1

SISTEM SARAF OTONOM
Saraf Simpatis: terdiri T1 s/d T12 ditambah L1 dan L2
Saraf Parasimpatis: terdiri Saraf cranialis: 3, 7, 9, 10/11 ditambah Saraf spinalis: S 2, 3, 4

SARAF SIMPATIS
SSO yg berasal dari saraf spinal T1 – L2
Saraf simpatis memulai reaksi “melawan/kabur”
S.simpatis bersinap di trunkus simpatis
Serabut preganglionik
Serabut postganglionik

SARAF PARASIMPATIS
SSO yg berasal dari s.cranial 3,7,9,10/11 dan s.spinal S 2,3,4
Saraf parasimpatis mengendalikan tubuh dlm keadaan yg lebih santai
S.parasimpatis bersinap di viscera (ganglion mikroskopis)

N.3 mengurus m. konstriktor pupil dan m.siliaris, sinap ganglion siliaris
N.7 mengurus glandula.submandibularis dan glandula.sublingualis, sinap ganglion.submandibularis
N.7 mengurus glandula. lakrimalis, sinap ganglion.sfenopalatina

N.9 mengurus glandula.parotis, sinap di ganglion.otikum
N.10/11 mengurus viscera thorax, abdomen dan colon (kecuali: colon.descenden, sigmoid, rectum, dan anus)

REFERENSI

Anderson, 1999, Anatomi Fisiologi Tubuh Manusia, Jones and barret Publisher Boston, Edisi Bahasa Indonesia, Jakarta, EGC
Verralis, Sylvia, 1997, Anatomi dan Fisiologi Terapan dalam Kebidanan, Jakarta, EGC
Pearce, 1999, Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis, Jakarta, Gramedia
Landan, 1980, Essential Human Anatomy and Physiology, Scott Foresman and Company Gienview
Martini, 2001, Fundamentals of Anatomy and Physiology, Prentice Hall, New Jersey
Gibson, 1995, Anatomi dan Fisiologi Modern untuk Perawat, Jakarta, EGC
Ganong, 1995, Review of Medical Physiology, Philadelphia
Guyton, 1995, Tex Book of Medical Physiology, Philadelphia
Watson, R., 2002, Anatomi dan Fisiologi untuk Perawat, edisi 10, EGC, Jakarta
Kahle, W., et all, 1991, Atlas dan Buku Teks Anatomi Manusia, EGC, Jakarta
Lutjen, et all, 2001, Atlas foto anatomi: struktur dan fungsi tubuh manusia, edisi 2, EGC, Jakarta

ANATOMI SISTEM DIGESTIVUS (DIGESTIVE HUMAN ANATOMY)

ANATOMI SISTEM DIGESTIVUS (DIGESTIVE HUMAN ANATOMY)



SISTEMA DIGESTIVUS

Cavum oris (rongga mulut)
Farink (tekak)
Oesofagus (kerongkongan)
Gaster (lambung)
Intestinum tinue (usus halus)
Intestinum crasum (usus besar)
Anus

ORIS

Philtrum: cekungan yang terletak di tengah di bibir atas
Labium superior: bibir atas
Labium inferior: bibir bawah
Rima oris: garis yang terbentuk pada tautan bibir atas dan bibir bawah

CAVUM ORIS

Palatum durum (langit-langit keras, terbuat dari tulang)
Palatum molle (langit-langit lunak, terbuat dari membran)
Uvula (Jawa: intil-intil)
Arcus palatofaringius anterior: lengkung yang membatasi antara palatum dan farink, bagian depan
Arcus palatofaringius posterior: lengkung yang membatasi antara palatum dan farink, bagian belakang
Tonsila palatine (amandel)
Lingua (lidah)
Dents (gigi)

DENTS

Dents dibagi menjadi empat kuadran: superior dextra, superior sinistra, inferior dextra dan inferior sinistra
Dents diberi nomor mulai dari depan ke belakang, nomor 1 s/d 8
Dents permanent: gigi sulung, jumlahnya 32 buah
Dents deciduas: gigi susu, jumlahnya 20 buah (tidak ada geraham besar-molar)
Dents insicivus: gigi seri, nomor 1 dan 2
Dents caninus: gigi taring, nomor 3
Dents premolar: gigi geraham kecil, nomor 4, 5 dan 6
Dents molar: gigi geraham besar, nomor 7 dan 8

GLANDULA SALIVATORIUS

Glandula salivatorius: kelenjar ludah, terdiri 3 kelenjar
Glandula parotis: paling besar, terletak di bagian depan bawah telinga, jika infeksi menimbulkan penyakit parotitis (gondongen)
Glandula sublingualis: terletak di bawah lidah
Glandula submandibularis: terletak di bawah tulang rahang bawah (os mandibula)

LINGUA

Permukaan lidah kasar karena ada tonjolan-tonjolan yang tersebar di permukaan lidah, tonjolan ini merupakan tempat receptor gustatorius, tonjolan ini disebut: papilla lingualis, diberi nama berdasarkan bertuknya:
Papilla lingualis sircumvalata: berbentuk bundar seperti sircuit
Papilla lingualis fungiformis: berbentuk seperti jamur
Papilla lingualis filiformis: mempunyai fili
Tonsila lingualis: tonsil duduk

OESOFAGUS

Merupakan saluran yang menghubungkan farink dan gaster
Terdapat 3 tempat penyempitan di oesofagus
Atas: selalu menutup, karena ada sfinkter oesofagus superior
Tengah: pada percabangan bronkus
Bawah: selalu menutup, karena ada sfinkter oesofagus inferior

GASTER

Lambung merupakan tempat penyimpanan makanan, bagian dari lambung:
Kardia: tempat pertemuan antara gaster dan esofagus
Fundus: bagian dari lambung yang berbentuk seperti kubah (bagian atas)
Corpus: badan lambung
Pilorus: bagian ujung (ekor) lambung
Kurvatura major: lengkung lambung yang panjang
Kurvatura minor: lengkung lambung yang pendek
Antrum piloricum: ruangan dalam pilorus

Pada kardia terdapat sfinkter oesofagus inferior berfungsi mencegah refluk makanan ke oesofagus
Pada antrum pilorikum terdapat Sfinkter pilorikum yang berfungsi mengatur makanan ke duodenum (satu porsi akan habis selama 6 jam)
Plika gastrika merupakan lapisan mucosa bagian dalam lambung yang berfungsi sebagai kelenjar yang menghasilkan getah lambung

PLIKA GASTRIKA

Plika gastrika merupakan lipatan mukosa pada ruang dalam gaster yang berfungsi sebagai kelenjar dan menghasilakan getah lambung
Lapisan Lambung: terdiri 3 lapisan
1. Tunica mucosa
2. Tunica submucosa
3. Tunica muscularis (otot)
M. sircularis (internal) berfungsi untuk gerak menyempit
M. longitudinal (eksternal) berfungsi untuk gerak memendek

INTESTINUM TINUE

Usus halus dibagi 3 bagian
1. Duodenum
2. Jejunum
3. Ilium
Secara anatomis ketiganya sama, bedanya hanya ada pada besarnya lumen, makin kebawah makin besar, dan setiap tambah besar diberi nama berbeda, secara fisiologis ketiganya mempunyai fungsi yang sama


SALURAN EMPEDU DAN PANKREAS

Empedu Dan pancreas menghasilkan getah yang dialirkan kedalam duodenum, salurannya adalah sbb:
1. Ductus hepaticus sinistra (saluran hati kiri)
2. Ductus hepaticus dextra (saluran hati kanan)
3. Ductus hepaticus communis (saluran gabungan antara ductus hepaticus dextra dan sinistra)
4. Ductus sisticus (saluran empedu)
5. Ductus choleducus (saluran gabungan antara ductus sisticus dan ductus hepaticus communis)
6. Vesica biliaris/felea (kandung empedu)
7. Ductus pancreaticus (saluran pancreas)
8. Ampula vateri (pertemuan antara ductus choleducus dan ductus pankreaticus)
9. Papilla vateri (tonjolan ampula Vateri, tempat bermuaranya getah empedu dan pancreas kedalam duodenum
Duodenum (usus dua belas jari)

INTESTINUM CRASUM

Intestinum crasum atau colon hádala usus besar, permukaannya bergelombang yang disebut Haustra, bagian dari usus besar hádala:
1. Caecum: bagian colon yang terletak dibawah ileum, didalam cecum terdapat appendix vermicularis (usus buntu)
2. Colon ascenden: bagian colon yang naik keatas, diatas ileum
3. Colon transversum: bagian colon yang berjalan mendatar
4. Colon descenden: bagian colon yang berjalan menurun, terletak disebelah kiri
5. Colon sigmoid: bagian colon yang berbelok, membentuk huruf s (sigmoid)
6. Rectum; bagian terakhir dari colon yang terletak pada ujung coclon sebelum anus
7. Anus: merupakan pintu keluar dari colon

Permukaan colon yang menggembung disebut haustra, serta ada bentukan seperti cacing pada permukaan colon yang disebut: taenia coli, ini merupakan kumpulan otot colon longitudinal (tidak semua permukaan colon ada otot tsb, hanya ada di tiga tempat)
Sepanjang taenia coli terdapat tonjolan jaringan yang disebut: appendix epiploika

Tempat pertemuan antara ileum dan colon, terdapat sfinkter yang disebut: sfinkter ileosecal, yang berfungsi mencegah refluk sisa makanan yang sudah masuk colon kembali ke ileum

ANUS

Anus merupakan pintu keluar dari colon, anus selalu tertutup karena dijaga oleh dua sfinkter, yaitu:
1. Sfinkter ani internum, yang terletak sebelah dalam, sifatnya involunter (tidak sadar, artinya diluar kendali otak) dan membuka secara reflek, jika ada feses masuk rectum, terjadi reflek defekasi
2. Sfinkter ani eksternum, yang terletak disebelah luar sfinkter ani internum, sifatnya volunter (sadar, artinya gerakannya atas perintah otak)

REFERENSI

Anderson, 1999, Anatomi Fisiologi Tubuh Manusia, Jones and barret Publisher Boston, Edisi Bahasa Indonesia, Jakarta, EGC
Verralis, Sylvia, 1997, Anatomi dan Fisiologi Terapan dalam Kebidanan, Jakarta, EGC
Pearce, 1999, Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis, Jakarta, Gramedia
Landan, 1980, Essential Human Anatomy and Physiology, Scott Foresman and Company Gienview
Martini, 2001, Fundamentals of Anatomy and Physiology, Prentice Hall, New Jersey
Gibson, 1995, Anatomi dan Fisiologi Modern untuk Perawat, Jakarta, EGC
Ganong, 1995, Review of Medical Physiology, Philadelphia
Guyton, 1995, Tex Book of Medical Physiology, Philadelphia
Watson, R., 2002, Anatomi dan Fisiologi untuk Perawat, edisi 10, EGC, Jakarta
Kahle, W., et all, 1991, Atlas dan Buku Teks Anatomi Manusia, EGC, Jakarta

DIGESTIVE HUMAN ANATOMY (ANATOMI DIGESTIVUS) 2

DIGESTIVE HUMAN ANATOMY (ANATOMI DIGESTIVUS) 2


DENTES

Dentes permanen: gigi sulung, jumlahnya 32 buah
Dentes decidua: gigi susu, jumlahnya 20 buah, tidak ada gigi geraham besar (molar)
Dentes insicivus: gigi seri, jumlah 8 buah, nomor 1 dan 2
Dentes caninus: gigi taring, jumlah 4 buah, nomor 3
Dentes premolar: gigi geraham kecil, jumlah 8 buah, nomor 4 dan 5
Dentes molar: gigi geraham besar, jumlah 12 buah, nomor 6, 7 dan 8

ANATOMI DENTES

Corona dentes: mahkota gigi, bagian gigi yang kelihatan berwarna putih
Colum dentes: leher gigi
Radix dentes: akar gigi, tertanam dalam gingiva
Pulpa dentes: ruangan dalam gigi
Dentin: lapisan gigi
Enamel: lapisan gigi pada corona dentis yang berwarna putih
Semen: perekat antara dentin dan ginngiva
Ginggiva: gusi

LINGUA

Permukaan lidah kasar, karena ada tonjolan-tonjolan yang disebut: papilla lingualis, tempat reseptor gustatorius (reseptor pengecapan)
Papilla lingualis: tonjolan pada permukaan lidah, diberi nama berdasarkan bentuknya:
1. Papilla lingualis cirvumvalata: berbentuk bulat seperti sirkuit
2. Papilla lingualis fungiformis: berbentuk seperti jamur
3. Papilla lingualis filiformis: mempunyai fili
4. Papilla lingualis lentiformis: bentuk kecil
Tonsilla lingualis: amandel lidah (terletak bagian belakang)

Letak area kecap pada lidah:
Reseptor manis terletak di bagian anterior
Reseptor asin terletak di bagian anterior dan anterior lateral
Reseptor asam terletak di bagian lateral posterior
Reseptor pahit terletak di bagian posterior

GLANDULA SALIVATORIUS

Glandula Parotis, hasilnya cairan serus (encer)
Glandula submandibularis hasilnya campuran antara mucus dan serus, tetapi dominan serus
Glandula sublingualis hasilnya campuran antara mucus dan serus, tetapi dominan mucus (kental)

HEPAR
Terdiri 2 lobus, dextra dan sinistra, dextra lebih besar
Sinusoid hepar: ruangan yang dibentuk oleh deretan sel hepar (hepatosid), sebagai tempat mengalirnya darah untuk dilakukan detoksifikasi
Darah masuk sinusoid hepar lewat vena porta dan arteri hepatica, kemudian masuk sinusoid hepar, darah yang telah diproses masuk vena centralis, sedangkan racun dialirkan ke empedu lewat ductus hepaticus dextra dan sinistra

PANKREAS

Sel pancreas dibedakan menjadi dua:
Asinus, berbentuk bulat, merupakan kelenjar eksokrin yang menghasilkan enzim pencernakan yang biasa disebut getah pankreas
Pulau Langerhans, letaknya ditengah, bentuknya seperti pulau-pulau, merupakan kelenjar endokrin yang menghasilkan hormone glukagon, insulin dan stomatin

SALURAN HEPAR, EMPEDU DAN PANKREAS

Ductus hepaticus dextra: dari hati kanan
Ductus hepaticus sinistra: dari hati kiri
Ductus hepaticus communis: gabungan ductus hepaticus dextra dan sinistra
Ductus cysticus: saluran empedu
Vesica biliaris/felea : kandung empedu
Ductus choleduchus : gabungan ductus cysticus dan ductus hepaticus communis
Ductus pancreaticus : saluran pancreas (ada dua major dan minor)
Ampula vateri: ruang pertemuan antara ductus choleducus dan ductus pankreaticus
Papilla vateri : tonjolan ampula vateri kedalam duodenum, sebagai muara masukanya getah pancreas dan getah empedu kedalam duodenum

REFERENSI
Anderson, 1999, Anatomi Fisiologi Tubuh Manusia, Jones and barret Publisher Boston, Edisi Bahasa Indonesia, Jakarta, EGC
Verralis, Sylvia, 1997, Anatomi dan Fisiologi Terapan dalam Kebidanan, Jakarta, EGC
Pearce, 1999, Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis, Jakarta, Gramedia
Landan, 1980, Essential Human Anatomy and Physiology, Scott Foresman and Company Gienview
Martini, 2001, Fundamentals of Anatomy and Physiology, Prentice Hall, New Jersey
Gibson, 1995, Anatomi dan Fisiologi Modern untuk Perawat, Jakarta, EGC
Ganong, 1995, Review of Medical Physiology, Philadelphia
Guyton, 1995, Tex Book of Medical Physiology, Philadelphia
Watson, R., 2002, Anatomi dan Fisiologi untuk Perawat, edisi 10, EGC, Jakarta
Kahle, W., et all, 1991, Atlas dan Buku Teks Anatomi Manusia, EGC, Jakarta

CARDIOVASKULER HUMAN ANATOMY (ANATOMI JANTUNG DAN PEMBULUH DARAH)

LETAK JANTUNG

Berbentuk segitiga dengan:
Basis : menghubungkan dua titik diantara, costae ke-3 kanan (2 cm dari tepi sternum) dan costae ke-2 kiri (1 cm dari tepi sternum)
Apex : ruang antar costae 5 kiri (4 cm dari garis medial)
Dengan menarik garis antara 2 tanda itu (basis dan apex) kedudukan jantung dapat ditunjukkan

BENTUK JANTUNG

Bentuk : kerucut berongga, dengan basis diatas, apex dibawah
Ukuran : sebesar kepalan tangan kita
Letak : didalam rongga dada diantara kedua paru dibelakang sternum

LAPISAN JANTUNG

Perikardium: lapisan pembungkus jantung, ada dua macam
Perikardium Viseralis: pembungkus jantung yang melekat pada jaringan jantung
Perikardium Parietalis: pembungkus jantung yang terletak disebelah luar perikardium parietalis
Cavum Pericardial: rongga antara perikardium visceralis dan perikardium parietalis
Dinding jantung terdiri dari tiga lapisan:
Epikardium: lapissan jantung paling luar
Miokardium: lapisan jantung bagian tengah, yang terdiri dari otot jantung
Endokardium: lapisan sebelah dalam, yang melapisi rongga jantung

RUANG JANTUNG

Jantung dibagi menjadi 4 ruangan:
Atrium dextra: serambi kanan
Atrium sinistra: serambi kiri
Septum intratrial: jaringan pemisah antara atrium dextra dan atrium sinistra
Ventrikel dextra: bilik kanan
Ventrikel sinistra; bilik kiri
Septum interventrikular jaringan pemisah antara ventrikel dextra dan ventrikel sinistra

PEMBULUH DARAH JANTUNG

Aorta: pembuluh darah yang keluar dari ventrikel sinistra, membawa darah bersih ke seluruh tubuh
Arteri pulmonalis: pembuluh darah yang keluar dari ventrikel dextra, membawa darah kotor ke paru-paru

Vena cava superior: pembuluh darah yang membawa darah dari bagian atas jantung menuju atrium kanan
Vena cava inferior pembuluh darah yang membawa darah dari bagian bawah jantung menuju atrium dextra
Vena pulmonalis: pembuluh darah yang membawa darah dari paru-paru menuju atrium sinistra
Arteri coronaria dextra: arteri yang keluar dari aorta, mensuplay darah untuk jantung kanan
Arteri coronaria sinistra: arteri yang keluar dari aorta, mensuplay darah untuk jantung kiri

KATUB JANTUNG

Valvula trikuspid: katub tiga lembar, yang memisahkan antara atrium kanan dan ventrikel kanaan
Valvula bikuspid (mitral): katub dua lembar, yang memisahkan aantara atrium kiri dan ventrikel kiri
Valvula aorta: katub yang memisahkan antara ventrikel kiri dan aorta
Katup pulmunal: katub yang memisahkan antara ventrikel kanan dan arteri pulmonalis
Chorda tendinae: jeringan (ligamen) yang melekat pada lembar katub jantung yang berbentuk seperti jari
Musculus papilaris: tonjolan otot (pangkal dari chorda tendinae)

SIRKULASI PULMONAR

Truncus pulmonar: arteri yang keluar dari ventrikel kanan, kemudian bercabang jadi dua
Arteri pulmonalis dextra: cabang dari truncus pulmonar yang menuju paru sebelah kanan
Arteri pulmonalis sinistra: cabang dari truncus pulmonar yang menuju paru sebelah kiri
Vena pulmonalis dextra: vena dari paru kanan menuju ke atrium kiri
Vena pulmonalis sinistra: vena dari paru kiri menuju ke atrium kiri

AORTA

Aorta ascenden: aorta yang berjalan lupus keatas (dari ventrikel kiri)
A. Coronaria sinistra: cabang dari aorta ascenden, mengairi darah ke jantung kiri
A. Coronaria dextra: cabang dari aorta ascenden, mengairi darah ke jantung kanan
Arcus Aorta: bagian dari aorta yang melengkung (diatas aorta ascenden), keluar tiga cabang:
A. Brakiosefalika
A. Karotis comunis sinistra
A. Subklavia sinistra

AORTA TORAKSIKA

A. Pericardial: menuju perikardium
A. Bronkial: menuju bronkus
A. Esofagial: menuju esofagus
A. Intercostalis: menuju ruang antar costa
A. Frenika

AORTA ABDOMINALIS

A. Seliaka: bercabang tiga:
(1) A. Gastrika sinistra: menuju lambung
(2) A. Splenika: menuju limpa
(3) A. Hepatika komunis: menuju hati
A. Mesenterika superior: menuju mesenterium usus
A. Suprarenalis: menuju glandula suprarenal
A. Renalis: menuju ginjal
A. Testikularis: menuju testis
A. Mesenterica inferior: menuju mesenterium usus
A. Lumbalis: menuju area pinggang
A. Sacralis: menuju area sacrum

ARTERI ILIACA KOMUNIS DEXTRA DAN SINISTRA

A. Iliaca interna → A. Pudenda interna: menuju alat kelamin
A. Iliaca eksterna → A. Femoralis: menuju paha
A. Poplitea: menuju belakang lutut
A. Tibialis posterior et anterior: menuju tungkai bawah

VENA KEPALA, OTAK, LEHER

V. Jugularis eksterna
V. jugularis interna
V. Aksilaris: dari ketiak
V. Brakialis: dari lengan atas
V. Radialis: dari lengan bawah searah ibu jari
V. Ulnaris: dari lengan bawah searah kelingking
V. Sefalika
V. Basilika
V. Medial kubiti

VENA THORAX

V. Brakiosefalika
V. Azigos
V. Hemiazigos

VENA ABDOMEN ET PELVIS

V. Cava Inferior
Sistem Portal hepatik, terdiri:
V. Splenikus
V. Mesenterica superior
V. Porta hepatik

VENA EKSTREMITAS INFERIOR

V. Iliaca eksterna
V. femoralis
V. Poplitea
V. Tibialis posterior et anterior
V. Peronea
V. Superfisialis
V. Sefanus

REFERENSI

Anderson, 1999, Anatomi Fisiologi Tubuh Manusia, Jones and barret Publisher Boston, Edisi Bahasa Indonesia, Jakarta, EGC
Verralis, Sylvia, 1997, Anatomi dan Fisiologi Terapan dalam Kebidanan, Jakarta, EGC
Pearce, 1999, Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis, Jakarta, Gramedia
Landan, 1980, Essential Human Anatomy and Physiology, Scott Foresman and Company Gienview
Martini, 2001, Fundamentals of Anatomy and Physiology, Prentice Hall, New Jersey
Gibson, 1995, Anatomi dan Fisiologi Modern untuk Perawat, Jakarta, EGC
Ganong, 1995, Review of Medical Physiology, Philadelphia
Guyton, 1995, Tex Book of Medical Physiology, Philadelphia
Watson, R., 2002, Anatomi dan Fisiologi untuk Perawat, edisi 10, EGC, Jakarta
Kahle, W., et all, 1991, Atlas dan Buku Teks Anatomi Manusia, EGC, Jakarta

ANATOMI SISTEM MUSKULOSKELETAL

ANATOMI SISTEM MUSKULOSKELETAL

TULANG (OSSEOUS)

Tulang tersusun atas sel, serat dan matriks
Jenis sel tulang
Osteoblast: membentuk sel baru
Osteosit: sel matang
Osteoklas: menghancurkan tulang
Jenis jaringan tulang
Tulang kompak: padat
Tulang cancellus: berspon/trabekular

Struktur tulang kompak terdiri sistem Haverst terdiri:
Kanal Haverst: mengandung pembuluh darah, saraf dan limfe
Lamella: lempeng tulang (sirkular) yang mengelilingi kanal Haverst
Lakuna: ruang diantara lamella mengandung osteosit dan saluran limfe
Kanalikuli: saluran kecil penghubung lakuna dan kanal sentral

Osteologi
Ilmu yang mempelajari tentang tulang (osteum)
Tulang kanselus
Tulang kompak
Periosteum
Diafisis
Epifisis

Os cranium
Os frontalis
Os nasalis
Os zigomaticum
Os maksilaris
Os mandibularis
Sutura

Os Frontalis
Os Parietalis
Os Oksipitalis
Os Temporalis
Os Zigomatikum
Os Maksilaris
Os Mandibularis

Columna Vertebralis
Vertebrae cervicalis: 7
Vertebrae thorakalis: 12
Vertebrae lumbalis: 5
Vertebrae Sacralis: 5
Vertebrae Cocygis: 4

Apertura Thoraxis
Os Sternum
Manubrium sterni
Corpus sterni
Procesus xiphoideus

Os Costae
Costae verae: asli
Costae spurae: palsu
Costae fluitantes: melayang

Ossa Membri Superior
Os Scapula
Os Clavicula
Os Humerus
Os Radius
Os Ulna
Ossa Carpalia
Ossa Metacarpalia
Ossa digitorum (phalanges)

Ossa Membri Inferior
Os Coxae
Os Ilium
Os Ischium
Os Pubis

Os Femur
Os Tibia
Os Fibula
Os Patella
Ossa Tarsus
Ossa Metatarsus
Ossa digitorum (phalanges)

Regio Capitis
Regio Frontalis
Regio Parietalis
Regio Ocipitalis
Regio Facialis
Regio Orbitalis
Regio Nasalis
Regio Oralis
Regio Bucalis
Regio Mentalis

Regio Thorax
Regio Cervicalis
Regio Pectoralis
Regio Mamaria
Regio Axilaris

Regio Abdominalis
Regio Hypochondrium
Regio Epigastrium
Regio Lumbalis
Regio Umbilicalis
Regio Inguinalis
Regio Hypogastrium

Regio Dorsalis
Regio Dorsalis
Regio Sacralis
Regio Vertebralis
Regio Perinealis
Regio Analis
Regio Urogenetalis

Regiones membri Superior
Regio Deltoid
Regio Brachialis
Fossa Cubitalis
Regio Antebracialis
Regio Carpalis
Regio Manus

Regio Digitus Manus
Digitus Primus/Pollex
Digitus Skundus/Indek
Digitus Tertius/Medius
Digitus Quartus
Digitus Quintus

Regiones Membri Inferior
Regio Glutalis
Regio Coxalis
Regio Femuralis
Regio Genus
Fossa Poplitea
Regio Cruralis
Regio Tarsus
Regio Pes

Regio Digitus pedis
Digitus Primus/Hallux
Digitus Skundus
Digitus Tertius/Medius
Digitus Quartus
Digitus Quintus

ARTIKULATIO

Artikulatio fibrosa
Artikulatio kartilaginosa
Artikulatio sinovial

Macam Sendi
Sendi Bidang: permukaan sendi datar atau hampir datar → artikulatio akromioklavikular
Sendi Hinge: sendi yg menghasilkan gerakan fleksi dan ekstensi → artikulatio cubiti
Sendi Plana: permukaan sendi bentuk plana → artikulatio karpometakarpalis
Sendi Bola dan soket: kapaut salah satu tulang masuk kedalam mangkuk tulang lainya → artikulatio coxae
Sendi Kondiloid: sendi yang memungkinkan gerakan lateral → artikulatio temporomandibulare
Sendi Pivot: sendi yg memungkinkan gerakan rotasi → artikulatio radius ulnaris

REFERENSI

Anderson, 1999, Anatomi Fisiologi Tubuh Manusia, Jones and barret Publisher Boston, Edisi Bahasa Indonesia, Jakarta, EGC
Verralis, Sylvia, 1997, Anatomi dan Fisiologi Terapan dalam Kebidanan, Jakarta, EGC
Pearce, 1999, Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis, Jakarta, Gramedia
Landan, 1980, Essential Human Anatomy and Physiology, Scott Foresman and Company Gienview
Martini, 2001, Fundamentals of Anatomy and Physiology, Prentice Hall, New Jersey
Gibson, 1995, Anatomi dan Fisiologi Modern untuk Perawat, Jakarta, EGC
Ganong, 1995, Review of Medical Physiology, Philadelphia
Guyton, 1995, Tex Book of Medical Physiology, Philadelphia
Watson, R., 2002, Anatomi dan Fisiologi untuk Perawat, edisi 10, EGC, Jakarta
Kahle, W., et all, 1991, Atlas dan Buku Teks Anatomi Manusia, EGC, Jakarta
Lutjen, et all, 2001, Atlas foto anatomi: struktur dan fungsi tubuh manusia, edisi 2, EGC, Jakarta

DARAH

DARAH

• Hematologi adalah ilmu yang mempelajari tentang darah
• Darah merupakan CES, sebagai medium pertukaran zat antar sel didalam tubuh dan lingkungan interna
• Darah terdiri komponen sel dan cairan (plasma)
• Plasma terdiri 91% air dan 9% zat padat
• Fungsi plasma sebagai medium transport

KOMPONEN DARAH

• Plasma darah:
– Protein: albumin, globulin, faktor pembekuan: fibrinogen, trombin
– Enzim, hormon
– Unsur organik: lemak netral, fosfolipid, kolesterol, glukosa
– Unsur anorganik: mineral
• Sel darah:
– Eritrosit: transport O2 dan CO2
– Leukosit: imunitas (fagositosis)
– Trombosit: hemostasis (pembekuan)

HEMATOPOIESIS

• Hematopoiesis: pembentukan dan pematangan sel darah
• Induk sel darah: sel pluripoten
– Proeritroblas (calon eritosit)
– Megakarioblast (calon trombosit)
– Monoblas (calon monosit)
– Meiloblas , calon lekosit bergranula (neutrofil, basofil, eosinofil)
– Limfoblas (calon leukosit B dan T)

PEMERIKSAAN DARAH

• Hitung sel darah
– Eritrosit: 3,6 –5,4 juta /mm3. (polisitemia à diatas normal, anemia à dibawah normal)
– Leukosit: 5.000 – 10.000 /mm3, (lekositosis à diatas normal, lekositopenia à dibawah normal)
– Trombosit: 150.000 – 350.000 /mm3 (trombositosis à diatas normal, trombositopenia à dibawah normal)

MORFOLOGI SEL DARAH

• Anisositosis à menyatakan variasi ukuran sel yang abnormal
• Poikilositosis à variasi bentuk sel yang abnormal
• Polikromasia à eritrosit yang memiliki distribusi warna yang berbeda
• Normokromia à warna normal, mencerminkan kadar Hb yang normal dalam eritrosit
• Hipokromia à warna pucat, anemia

MACAM HEMOGLOBIN

• Macam hemoglobin:
– HbA: hemoglobin dewasa normal
– HbF: hemoglobin fetal
– HbS: hemoglobin sel sabit
– Hb: hemoglobin Memphis

PEMERIKSAAN DARAH

• Zat warna darah (hemoglobin)
• Jumlah normal laki-laki : 13,5 – 17,5 g/dl, wanita : 12 – 16 g/dl (kurang dari normal: anemia)
• Hematokrit / volume packed sel: volume darah lengkap yang terdiri dari eritrosit
• Hitung retikulosit: mencerminkan aktifitas sumsum tulang
• Retikulosit: eritrosit imatur

• Pemeriksaan aspirasi sumsum tulang: untuk memperkirakan dosis kemoterapi dan terapi radiasi pada penderita keganasan hematologik
• Analisis sitogenetik perlu untuk diagnosis, pengobatan, respon pengobatan dan potensi remisi (penyembuhan)

ERITROSIT

• Bentuk lempeng bikonkaf, tidak berinti, dilapisi membran tipis.
• Jumlah normal eritrosit : 3,6 –5,4 juta /mikro liter.
• Produksi eritrosit dirangsang oleh hormon glikoprotein, eritropoitin (dibuat ginjal)
• Umur eritrosit kira-kira 120 hari

GANGGUAN ERITROSIT

• Anemia: jumlah kurang dari normal
• Polisitemia: jumlah eritrosit yang terlalu banyak
• Anemia bukan diagnosa, tetapi cerminan perubahan patofisiologik
• Gejala anemia: pucat, tachikardi, bising jantung, angina, iskemia miokard, dispnea, kelelahan

ANEMIA APLASTIK

• Anemia aplastik à gangguan pada sel induk di sumsum tulang, produksi sel-nya tidak mencukupi
• Mengancam jiwa
• Causa: kongenital, idiopatik, virus
• Pansitopenia
• Eritrosit normokromik normositik

• Gejala:
– Anemia: lelah, lemah, nafas pendek
– Trombositopenia: ekimosis dan petekie (perdarahan dibawah kulit), epistaksis (mimisan), perdarahan saluran cerna, kemih dan kelamin, sistem saraf
– Lekopenia: kerentanan dan keparahan infeksi (bakteri, virus dan jamur)
• Pengobatan:
– Transplantasi sumsum tulang

ANEMIA DEFISIENSI BESI

• Morfologis: mikrositik hipokromik
• Causa: menstruasi, hamil, asupan besi kurang, vegetarian, gangguan absorbsi (gastrektomi), perdarahan (polip, neoplasma, gastritis, varises esofagus, hemoroid)
• Gejala: anemi, rambut halus dan rapuh, kuku tipis, rata, mudah patah dan berbentuk seperti sendok (koilonikia), atropi papila lidah, stomatitis
• Pengobatan: asupan besi, menghilangkan causa

ANEMIA MEGALOBLASTIK

• Morfologis: makrositik normokromik
• Causa: defisiensi vitamin B12, asam folat, malnutrisi, malabsorbsi, infeksi parasit (cacing), penyakit usus, keganasan
• Sumber asam folat: daging, hati, sayuran hijau
• Gejala: anemia, glositis (lidah meradang dan nyeri), diare, anoreksia
• Pengobatan: asupan asam folat

ANEMIA SEL SABIT

• Causa: hemoglobinopati (kelainan struktur) à penyakit genetik autosom resesif
• Anemia hemolitik kongenital
• Gejala: anemia, infark (penyumbatan),daktilitis (radang tangan, kaki), takikardi, bising, kardiomegali, dekom kordis, stroke, icterus, kolelitiasis
• Pengobatan: pencegahan dan simtomatis

POLISITEMIA

• Polisitemia à kelebihan eritrosit
• Polisitemia primer atau vera adalah gangguan meiloproliferatif à yaitu sel induk pluripoten abnormal
• Polisitemia skunder terjadi jika volume plasma di dalam sirkulasi berkurang (mengalami hemokonsentrasi) tetapi volume total eritrosit didalam sirkulasi normal

LEUKOSIT

• Fungsi utama leukosit pertahanan melawan infeksi
• Macam leukosit: granulosit (neutrofil, eosinofil dan basofil), agranulosit (limfosit dan monosit)
• Leukositosis: jumlah lekosit lebih dari normal (>10.000/mm3)
• Leukopenia: jumlah leukosit kurang dari normal (<5.000/mm3)

GANGGUAN LEUKOSIT

• Bila infeksi mereda à neutrofil berkurang dan monosit meningkat (monositosis)
• Neutrofilia juga terjadi pada stress dan kerja fisik berat à disebut pseudo-leukositosis
• Monositosis à menunjukan fase penyembuhan infeksi
• Limfositosis à diaktifkan oleh virus

• Leukopenia à jika <1000/mm3 predisposisi terkena infeksi, jika <500/mm3 à infeksi yang mengancam jiwa
• Leukopenia ditemukan pada kasus: anemia hipoplastik atau aplastik (akibat sitotoksik), zat toksik, virus, kelaparan, leukemia

LEUKEMIA

• Leukemia à penyakit neoplastik sumsum tulang (proliferasi lekopetik)
• Tanda: diferensiasi dan proliferasi sel induk hematopoitik (sel limfoblast) di sumsum tulang
• Penyebab tidak diketahui, radiasi, zat kimia
• Pengobatan: kemoterapi, transplantasi sumsum tulang

LIMFOMA

• Limfoma à keganasan sistem limfatik
• Penyebab: tidak diketahui, imunodefisiensi, terpapar herbisida, pestisida, pelarut organik (benzen)
• Berdasarkan histopatologi mikroskopik dan kelenjar limfe yang terserang dibedakan: limfoma Hodgkin dan non-Hodgkin

• Penyebab: belum diketahui
• Gambaran histologis: sel Reed Sternberg yang merupakan sel berinti dua atau lebih nukleoli besar (ciri khas limfoma Hodgkin)
• Gejala: pembesaran kel limfe (servikal dan supraclavikular) teraba seperti karet, tidak nyeri tekan, batuk kering, nafas pendek, demam, keringat malam, anoreksia, kakeksia, kelelahan
• Pengobatan: kemoterapi

LIMFOMA NON HODGKIN

• 70% à berasal dari sel B
• Gejala: demam, penurunan BB, keringat malam, limfadenopati difus tanpa sakit, efusi pleura, anoreksi, mual, hematemesis
• Pengobatan: kemoterapi

MULTIPLE MIELOMA

• Multiple mieloma: neoplastik sel plasma
• Manifestasinya adalah proliferasi sel plasma imatur dan matur dalam sumsum tulang
• Penyebab: tidak diketahui
• Pengobatan: kemoterapi

HEMOSTASIS

• Hemostasis dan koagulasi adalah serangkaian komplek reaksi yang menyebabkan pengendalian perdarahan melalui pembentukan trombosit dan bekuan fibrin pada tempat cidera
• Bekuan diikuti oleh resolusi (lisis bekuan) dan regenerasi endotel

FAKTOR PEMBEKUAN DARAH

• I à Fibrinogen
• II à protrombin
• III à Tromboplastin
• IV à kalsium
• V à Akselerator plasma globulin
• VII à Akselerator konversi proteombin serum
• VIII à Globulin anti hemolitik
• IX à Faktor Christmas
• X à Faktor Stuart Prower
• XI à Pendahulu Tromboplastin Plasma
• XII à Faktor Hageman
• XIII à Faktor Penstabil Fibrin

• Faktor pembekuan, kecuali faktor III (tromboplastin jaringan) dan faktor IV (Calsium) à merupakan protein plasma yang berada dalam sirkulasi
• Tromboplastin jaringan (Faktor III) à dilepas oleh pembuluh darah yang cedera à disebut Faktor Ekstrinsik
• Faktor Instrinsik à faktor pembekuan yang ada dalam plasma darah

PROSES PEMBEKUAN DARAH

• Pada saat cedera, tiga proses utama yang menyebabkan hemostasis adalah:
Vasokonstriksi sementara
Reaksi trombosit yang terdiri atas adhesi, reaksi pelepasan, dan agregasi trombosit
Aktivasi faktor pembekuan

HEMOFILIA

• Hemofilia à gangguan koagulasi herediter à berepisode sebagai perdarahan intermiten
• Hemofilia à akibat mutasi gen faktor VIII (Hemofili A) atau faktor IX (Hemofili B) à kedua gen terletak di kromosom X à gangguan resesif terkait X
• Pengobatan: meningkatkan faktor VIII atau IX dan mencegah komplikasi

DIC (DISEMINATA INTRAVASKULER COAGULATION)

• DIC à merupakan sindrom kompleks, dimana plasma darah yang harusnya cair berubah jadi bekuan akibat terbentuknya trombi fibrin difus, yang menyumbat mikrovaskuler tubuh
• DIC disebabkan masuknya aktivator koagulasi (tromboplastin) kedalam sirkulasi: solusio plasenta, tumor, luka bakar, cedera remuk
• Pengobatan: Heparin (antikoagolan)

REFERENSI

Price, Wilson, 2005, Patofisiologi, Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit, Jakarta, EGC

Followers

flagcounter

free counters
 

bot last visit

Google bot last visit powered by PrMania.Net
Yahoo bot last visit powered by  PrMania.Net
Msn bot last visit powered by  PrMania.Net

nurse bawel Copyright © 2010 nurse-bawel template is Designed by alonemisery Blogger Template for nurse-bawel
In Collaboration With Depresionz